BeritaTrend.id. – Jakarta Kamis, 15 Mei 2025 – Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, secara resmi membuka rapat perdana Joint Coordinating Committee (JCC) untuk proyek Capacity Development for Land Development Policy Making and Land Bank Management Improvement atau LANDLAB, bertempat di kantor Kementerian ATR/BPN, Jakarta.
Proyek ini merupakan hasil hibah strategis dari Japan International Cooperation Agency (JICA) kepada Kementerian ATR/BPN dan Badan Bank Tanah, dengan jangka waktu pelaksanaan selama tiga tahun, mulai April 2025 hingga April 2028.
“Atas nama Kementerian ATR/BPN, saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi tinggi kepada JICA. Proyek LANDLAB ini diharapkan menghasilkan kebijakan pertanahan dan pengelolaan Bank Tanah yang lebih terarah dan berkualitas,” ujar Nusron Wahid dalam sambutannya.
Lebih lanjut, Menteri Nusron menekankan pentingnya penyusunan kebijakan berbasis data dan kebutuhan masyarakat.
“Kita tidak lagi menggunakan feeling atau tambal sulam dalam mengambil keputusan. Kebijakan harus berbasis data dan kebutuhan riil masyarakat,” tegasnya.
Kepala JICA Indonesia, Takeda Sachiko, menyatakan bahwa proyek ini merupakan langkah awal untuk memperkuat tata kelola pertanahan di Indonesia.
“Indonesia memiliki daratan lima kali lebih luas dari Jepang. Ini peluang besar untuk pengembangan pertanahan strategis, termasuk mendukung proyek Transit Oriented Development (TOD),” ungkapnya.
Kegiatan JCC perdana ini diikuti berbagai perwakilan kementerian/lembaga baik secara langsung maupun daring, antara lain dari Kemenko Perekonomian, Kemenko Infrastruktur, Bappenas, Kemenhub, Kementerian PUPR, Pemprov DKI Jakarta, Pemprov Kalimantan Timur, hingga PT MRT Jakarta.
Menteri Nusron turut didampingi oleh Wakil Menteri ATR/Wakil Kepala BPN, Ossy Dermawan, beserta jajaran pejabat tinggi madya dan pratama di lingkungan Kementerian ATR/BPN.


