BeritaTrend.id|– TAPANULI SELATAN – Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menjadi tempat warga mencurahkan keluh kesah saat meninjau lokasi pengungsian korban banjir bandang di Desa Garoga, Kecamatan Batang Toru, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, Kamis (4/12/2025).
Kedatangan Gibran disambut haru dan antusias oleh warga yang sedang berjuang memulihkan kondisi pascabencana.
Gibran menyapa para pengungsi, terutama kelompok ibu-ibu yang mengeluhkan situasi darurat dan keterbatasan kebutuhan hidup.
“Tenang saja ya. Sementara tinggal di pengungsian dulu,” ujar Gibran dengan suara menenangkan para korban yang masih syok menghadapi bencana tersebut.
Selain itu, sejumlah warga juga menyampaikan bahwa uang yang mereka miliki sudah tak berguna karena pasokan barang kebutuhan pokok belum tersedia.
“Uang ada, Pak, tapi barangnya nggak ada. Tapanuli Tengah memang nggak ada, Pak. Belum ada,” kata salah satu warga.
Mendengar keluhan tersebut, Gibran menjanjikan percepatan distribusi bantuan logistik.
“Bantuannya datang semua, Bu, hari ini. Ini karena aksesnya terputus,” jawab Gibran, yang saat itu mengenakan kemeja biru.
Kondisi wilayah terdampak banjir bandang terlihat sangat memprihatinkan.
Puluhan rumah rusak berat; beberapa hancur tertimbun tumpukan kayu gelondongan dan material lumpur, sementara sebagian lainnya rata dengan tanah.
Cuaca panas dan debu beterbangan membuat situasi semakin berat bagi warga.
Sejumlah alat berat seperti ekskavator terus bekerja membersihkan tanah dan bongkahan pohon dari permukiman yang hancur.
Korban Banjir Mencapai 770 Orang
Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per 3 Desember 2025, jumlah korban jiwa akibat banjir bandang dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat mencapai 770 orang.
Di Sumatera Utara saja, tercatat 299 orang meninggal dunia dan 159 orang masih dinyatakan hilang.
Total warga terdampak di wilayah ini mencapai 1,6 juta jiwa.
Pemerintah pusat memastikan percepatan bantuan, termasuk pembukaan jalur logistik yang terputus serta penyediaan permukiman sementara bagi korban yang kehilangan tempat tinggal.


