Jokowi: Ada Agenda Politik Besar di Balik Isu Ijazah
Presiden Jokowi sendiri sebelumnya mengeluarkan pernyataan bahwa ia merasa ada “orang besar” yang berada di balik tuduhan-tuduhan terhadap dirinya, termasuk isu ijazah palsu dan wacana pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
“Feeling saya mengatakan ada agenda politik besar dalam tuduhan ijazah palsu maupun pemakzulan,” kata Jokowi saat ditemui wartawan di Solo.
Namun, Presiden tidak menyebut secara spesifik siapa atau partai mana yang dimaksud sebagai dalang di balik isu-isu tersebut.
Isu “Partai Biru” Mencuat, Demokrat: Itu Fitnah Besar
Spekulasi mengenai siapa “orang besar” atau aktor politik di balik isu ini makin menguat ketika Sekjen Peradi Bersatu, Ade Darmawan, yang juga pelapor Roy Suryo, hadir dalam sebuah tayangan Kompas TV dengan mengenakan kemeja biru.
Ia tidak menyebutkan nama, tapi mengisyaratkan bahwa warna bajunya bisa menjadi “clue”.
“Saya tidak bisa langsung menuduh. Tapi mungkin pemirsa bisa melihat sendiri saya sedang berbaju apa hari ini,” ujar Ade dalam wawancara tersebut.
Menanggapi insinuasi tersebut, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) angkat bicara.
Ia menegaskan bahwa partainya sama sekali tidak terkait dengan isu yang menyerang Jokowi.
“Itu fitnah besar,” tegas AHY saat berkunjung ke Lombok Barat, Minggu, 27 Juli 2025.
Penegasan Demokrat dan Bayang-Bayang Politik Jelang 2029
Pernyataan resmi Partai Demokrat yang menjauhkan diri dari Roy Suryo menunjukkan upaya partai untuk menjaga jarak dari isu sensitif ini.
Mengingat tensi politik yang mulai memanas jelang Pilpres 2029, wacana-wacana seperti ini dinilai bisa menjadi bagian dari strategi perang opini.
Apakah isu ijazah palsu benar-benar murni akademik atau ada aroma politik di baliknya, waktu yang akan menjawab.
Namun satu hal yang pasti, dinamika ini menambah lapisan kompleks dalam peta politik Indonesia pasca dua periode kepemimpinan Jokowi.