Preseden Pemulangan Djoko Tjandra
MAKI menilai bahwa pengalaman pemerintah Indonesia dalam memulangkan buronan korupsi Djoko Tjandra dari Malaysia bisa menjadi preseden kuat untuk mengupayakan hal serupa terhadap Riza Chalid.
Hal ini dimungkinkan melalui jalur diplomatik dan pendekatan bilateral tingkat tinggi antar kepala pemerintahan.
“Kerja sama erat antara pemerintah RI dan Malaysia telah terbukti mampu memulangkan Djoko Tjandra. Karena itu, kami berharap Presiden Prabowo dapat melakukan pendekatan serupa dengan Anwar Ibrahim untuk mempercepat proses hukum terhadap Riza Chalid,” kata Boyamin.
Menurut MAKI, meski pemulangan buronan menjadi kewajiban negara yang menampung WNI bermasalah hukum, diplomasi tingkat tinggi tetap diperlukan untuk menghilangkan hambatan politis maupun birokratis.
Desakan untuk Penegakan Hukum Tanpa Kompromi
Surat terbuka MAKI ini menegaskan bahwa tidak boleh ada impunitas bagi para pelaku kejahatan kerah putih, termasuk mereka yang bersembunyi di luar negeri.
MAKI menyatakan kekhawatirannya bahwa tanpa campur tangan langsung Presiden RI, proses pemulangan Riza Chalid bisa berlarut-larut.
“Pemulangan ini bukan hanya soal penegakan hukum, tapi juga menjadi cermin komitmen pemerintah dalam pemberantasan korupsi di sektor energi yang sangat strategis,” pungkas Boyamin.
Pertemuan bilateral antara Presiden Prabowo dan PM Anwar Ibrahim dijadwalkan berlangsung pada sore hari ini di Jakarta, dan akan membahas sejumlah isu strategis, termasuk kerja sama ekonomi, pertahanan, serta penegakan hukum lintas negara.