BeritaTrend.id|– JAKARTA – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Novyan Bakrie kembali mengangkat isu krusial sektor manufaktur saat bertemu dengan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa di Kantor Kemenkeu, Jakarta Pusat.
Pertemuan yang berlangsung pada Jumat, 12 Desember 2025, itu dihadiri jajaran pengurus Kadin serta asosiasi pelaku usaha dari tiga sektor strategis: baja, alas kaki, dan tekstil serta produk tekstil (TPT).
Anindya menjelaskan bahwa Kadin datang dengan formasi lengkap—melibatkan industri hulu hingga hilir—untuk membahas sejumlah tantangan yang kian mendesak.
“Kami hadir bersama berbagai asosiasi dan perusahaan dari tiga sektor utama: baja, alas kaki, dan TPT. Semuanya memiliki persoalan dan harapan yang perlu dibahas bersama pemerintah,” ujarnya.
Masalah Impor, Sorotan Utama Sektor Baja
Isu yang paling banyak mendapat perhatian adalah soal impor baja.
Pelaku usaha menyoroti masuknya produk baja legal maupun ilegal yang dianggap menekan pabrik dalam negeri.
“Banyak anggota berharap agar persoalan impor diperhatikan secara serius. Jika legal, tentu dapat dikontrol. Namun untuk impor ilegal, mekanismenya harus diperketat. Bahkan untuk impor legal pun perlu melihat kemampuan produksi nasional,” kata Anindya.
Industri Alas Kaki Minta Kepastian Struktur Pengupahan dan Standar Lingkungan
Selain baja, sektor alas kaki turut mengemuka dalam diskusi. Industri ini dikenal sebagai penyumbang ekspor signifikan ke pasar Amerika Serikat, Uni Eropa, hingga Kanada.
Menurut Anindya, pelaku usaha meminta kepastian terkait struktur upah serta regulasi berbasis lingkungan yang kini menjadi tuntutan standar internasional.


