Haidal Alwi: Jangan Tunggu Mati untuk Bertemu Tuhan

BeritaTrend.id. | – JAKARTA — Dalam kesibukan dunia yang kian menuntut, banyak manusia terlena oleh rutinitas dan ambisi duniawi, hingga lupa pada hakikat hidupnya.

R. Haidal Alwi, pendiri Haidal Alwi Care dan Haidal Alwi Institute, mengajak masyarakat untuk berhenti sejenak dan merenungkan: apakah kita benar-benar sudah hidup secara spiritual?

Menurut Haidal, banyak orang mengira bahwa pertemuan dengan Tuhan hanya akan terjadi setelah kematian. Padahal, Al-Qur’an telah memberikan peringatan tegas dalam Surah Al-Isra ayat 72:

“Dan barang siapa di dunia ini buta (hatinya), maka di akhirat nanti dia akan buta pula dan lebih sesat jalannya.”

Haidal menjelaskan bahwa kebutaan yang dimaksud bukanlah kebutaan fisik, melainkan kebutaan qalbu—ketika hati tertutup dari cahaya kebenaran, dan ruh kehilangan arah.

“Bukan mata yang tak berfungsi, tapi jiwa yang tak pernah menyaksikan hakikat,” ujar Haidar.

Mengenal Ruh, Menyentuh Tauhid

Dalam refleksinya, Haidal Alwi menekankan bahwa manusia sering kali lupa akan asal-usulnya.

Banyak yang hidup hanya untuk mengejar harta, jabatan, dan pengakuan sosial.

Padahal, yang Allah tiupkan ke dalam diri manusia bukanlah ruh biasa, tetapi “Ruh-Ku”, seperti yang disebut dalam Surah Sad ayat 72.

“Ini bukan metafora,” jelas Haidar. “Itu adalah pernyataan eksplisit bahwa dalam dirimu ada percikan Ilahi yang harus kau sadari. Jati dirimu bukanlah nama atau profesi, melainkan ruh yang berasal dari Tuhan.”

Mereka yang menunda mengenal jati diri sampai ajal tiba, menurut Haidal, justru akan kehilangan kesempatan untuk bertemu Allah dalam arti yang sesungguhnya.

Sebab, para kekasih Allah telah menyaksikan kehadiran-Nya sejak hidup, melalui basyirah—mata hati yang mampu melihat kebenaran meski tak kasat mata.

Hidup Bukan Sekadar Napas

Haidal juga menekankan bahwa hidup yang sesungguhnya adalah ketika hati sadar dan ruh tersambung dengan Sang Pencipta.

“Mati yang sejati bukan ketika napas berhenti, tetapi ketika hati tidak pernah mengenal Tuhannya,” katanya.

Ia mengajak masyarakat untuk mulai menyelami diri, membuka ruang dalam hati untuk cahaya Ilahi, dan tidak menunda perjalanan spiritual hingga ajal menjemput.

“Hidup ini adalah kesempatan untuk mengenal Tuhan, bukan sekadar menunggu kematian,” tambahnya.

Pesan Renungan: Jangan Buta Hati

Sebagai penutup, Haidal Alwi memberikan peringatan yang menggugah:

“Siapa yang tidak melihat dirinya sendiri di dunia ini, tidak akan pernah bisa melihat siapa Tuhannya di akhirat nanti.”

Sebuah refleksi mendalam yang mengingatkan kita bahwa kehidupan bukan hanya soal dunia fisik, tetapi perjalanan ruhani yang harus terus diasah dan disucikan.