Daerah  

Warga Ciater Desak Pembukaan Jalan Ciater Raya

BeritaTrend.id|Tangerang Selatan – Keluhan masyarakat di kawasan Ciater, Kecamatan Serpong, Tangerang Selatan, makin menguat terkait kebijakan rekayasa lalu lintas berupa penutupan dan pembukaan sebagian Jalan Ciater Raya, khususnya di depan Restoran Gacoan dan Kantor Dinas Perpustakaan.

Kondisi itu terjadi sejak Senin (24/11/2025) dan disebut memicu kemacetan panjang.

Warga menilai rekayasa tersebut memperparah arus kendaraan.

Penutupan sebagian jalur membuat pengendara harus memutar hingga tiga kilometer, sehingga banyak yang terpaksa mengambil jalur lawan arah demi menghindari rute memutar.

Situasi ini dianggap meningkatkan risiko kecelakaan.

Menurut warga, dalam satu bulan terakhir saja sudah terjadi setidaknya 15 insiden lalu lintas, beberapa di antaranya berpotensi menimbulkan korban serius.

“Rawan banget, hampir setiap minggu ada kejadian. Kemungkinan makan korban itu ada,” ujar salah satu warga.

RW 08 Desak Dishub Buka Akses

Tokoh masyarakat sekaligus Ketua RW 08 Rawa Mekar Jaya, Raden Marudut Sinaga, SE, menyampaikan bahwa warga sangat terdampak.

Ia mendesak Dinas Perhubungan (Dishub) Tangsel agar segera meninjau ulang kebijakan tersebut.

“Kami minta akses di depan Bank Banten dibuka kembali, minimal dengan sistem buka–tutup supaya arus tetap jalan,” tegasnya.

Hal senada disampaikan Yan Yusuf, Bendahara RW 08 Ciater.

“Warga dan anak sekolah kesulitan pulang karena harus memutar jauh hampir tiga kilometer. Surat keberatan sudah kami kirimkan ke pihak terkait, termasuk Wali Kota. Tapi belum ada jawaban memuaskan,” ucapnya.

Kelurahan: Aspirasi Warga Akan Difasilitasi

Pihak Kelurahan Rawa Mekar Jaya membenarkan bahwa laporan warga sudah masuk dan akan diteruskan kepada instansi terkait.

“Keluhan sudah kami terima. Kami siap memfasilitasi agar Dishub mengevaluasi supaya tidak terjadi penyempitan akses dan kemacetan berkepanjangan,” kata pihak kelurahan.

Dishub Tangsel: Rekayasa Lalin Masih Dalam Pemantauan

Dishub Tangsel memberikan penjelasan awal bahwa rekayasa ini diterapkan untuk mengurangi kepadatan di titik rawan. Meski begitu, evaluasi tetap terbuka.

“Kami memahami keluhan masyarakat. Tim sedang melakukan pemantauan di lapangan. Semua opsi, termasuk buka–tutup jalur, akan dipertimbangkan,” ujar perwakilan Dishub.

Dishub memastikan akan mengecek kembali dampak kebijakan dan menyesuaikannya agar tidak menimbulkan kemacetan baru.

Warga Minta Solusi Cepat

Masyarakat berharap keputusan segera diambil agar akses kembali normal.

“Kami hanya ingin perjalanan pulang tidak makin jauh dan tidak ada tambahan macet. Semoga segera direalisasikan,” ucap Raden Marudut.

Warga Ciater dan Rawa Mekar Jaya kini masih menunggu keputusan resmi Dishub terkait kemungkinan perubahan skema lalu lintas atau pembukaan kembali jalur tersebut.