BeritaTrend.id.|– Cilegon – Dugaan proyek asal-asalan kembali mencuat di Kota Cilegon.
Kali ini, proyek rehabilitasi di SDN 1 Bendungan disorot setelah ditemukan indikasi penggunaan material bangunan di bawah standar.
Alih-alih meningkatkan kenyamanan belajar siswa, hasil pekerjaan justru dinilai asal jadi.
Proyek yang dikerjakan oleh PT Zeeshan Indo Perkasa ini memiliki nilai kontrak Rp198.238.239,96, bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU) APBD Kota Cilegon tahun anggaran berjalan.
Namun, hasil pemantauan langsung yang dilakukan oleh Gabungnya Wartawan Indonesia (GWI) DPC Cilegon) mengungkapkan adanya dugaan penggunaan baja ringan dan atap berkualitas rendah, serta tembok yang hanya dipoles tanpa perbaikan menyeluruh.
“Dengan anggaran hampir Rp200 juta, seharusnya kualitas pekerjaan jauh lebih baik. Tapi yang terlihat di lapangan, proyek ini seperti hanya mengejar keuntungan tanpa memperhatikan mutu,” ujar Ketua GWI saat ditemui di lokasi, Senin (6/10/2025).
Ketika tim media mencoba mengonfirmasi kepada pemborong proyek bernama Iip, yang bertanggung jawab atas pelaksanaan, ia memilih menghindar dan tidak memberikan keterangan resmi.
Sementara itu, kepala tukang bernama Paiz mengakui adanya kesalahan dalam pembelian material.
“Kami salah beli semen. Harusnya pakai Tiga Roda, tapi malah beli Semen Serang,” ungkapnya.
Namun, ketika ditanya lebih lanjut terkait jenis baja ringan yang digunakan, ia enggan menjawab dan langsung meninggalkan lokasi.
Temuan ini memperkuat dugaan adanya praktik penggunaan material di bawah standar dalam proyek rehabilitasi SDN 1 Bendungan.
Ketua GWI memastikan akan melaporkan temuan tersebut kepada instansi berwenang untuk dilakukan audit dan evaluasi menyeluruh.
“Ini proyek pendidikan, jadi harus transparan dan berkualitas. Jangan sampai siswa jadi korban karena bangunan tidak aman,” tegas Ketua GWI.
Hingga berita ini diturunkan, pihak pemborong dan instansi terkait belum memberikan tanggapan resmi atas dugaan penggunaan material di bawah standar tersebut.


