BeritaTrend.id.|– Tangsel – Wakil Wali Kota Tangerang Selatan melontarkan kritik keras kepada pengelola program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Ia menilai pihak pengelola sulit berkomunikasi dengan pemerintah daerah. Hal ini disampaikannya usai menghadiri agenda resmi di Tangsel, Rabu (1/10).
Menurutnya, setiap dapur dan penyedia makanan bergizi (SPPG/Dapur MBG) wajib memiliki sertifikasi laik hygiene serta keamanan pangan.
“Ke depan, SPPG harus benar-benar laik dan tersertifikasi. Jangan sampai ada lagi kasus siswa yang keracunan setelah konsumsi MBG,” tegasnya.
Pengelola MBG Bungkam
Saat coba dikonfirmasi, Koordinator Wilayah MBG Tangsel, Nindy, menolak memberikan keterangan langsung.
Ia hanya merespons singkat lewat pesan tertulis. Nindy bahkan menyebut pertanyaan awak media sebagai hal yang “mengganggu” dan “tidak sopan”.
Kepala Regional MBG Banten turut mengeluhkan hal serupa. Ia mengaku juga kesulitan berkomunikasi dengan Korwil Tangsel.
Namun, ia meluruskan kabar soal keracunan yang sempat ramai diberitakan.
Fakta Kasus Keracunan
Ia menegaskan kabar siswa SDN Babakan, Setu, keracunan akibat MBG adalah hoaks.
Kepala sekolah SDN Babakan sudah mengklarifikasi bahwa tidak ada siswa yang menjadi korban.
Peristiwa keracunan sebenarnya terjadi di SMKN 8 Tangsel.
“Kami sudah menerima laporan valid bahwa kasus keracunan memang benar terjadi di SMKN 8. Evaluasi akan segera dilakukan, khususnya terhadap penyedia MBG di wilayah Setu,” ujarnya.
Pemkot Tangsel Perketat Pengawasan
Menindaklanjuti insiden ini, Pemkot Tangsel berkomitmen memperketat pengawasan dapur dan penyedia MBG.
Tujuannya agar program pemerintah pusat ini benar-benar memberi manfaat kesehatan bagi siswa, bukan justru menimbulkan masalah baru.


