Guyon, Seru, dan Serius: Momen Tak Biasa Presiden Prabowo Bareng Buruh di May Day Monas 2025

BeritaTrend.id. – Jakarta Jum’at, 02/05/25. – Suasana Hari Buruh Internasional (May Day) 2025 di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, Kamis (1/5), berubah menjadi ajang penuh warna ketika Presiden Prabowo Subianto hadir dan tampil beda.

Tidak sekadar memberikan pidato formal, Prabowo justru memadukan gaya kepemimpinan militer dengan sisi humanisnya dalam momen-momen yang mencuri perhatian publik.

Mulai dari menyapa langsung massa buruh, mencatat tuntutan mereka di buku kecil, hingga melemparkan topi dan kemeja safari khasnya ke arah kerumunan—May Day kali ini terasa lebih dekat, hangat, dan penuh kejutan.

Bukan Cuma Presiden, Tapi “Teman Ngobrol” Buruh

Tiba pukul 10.00 WIB dengan kendaraan taktis Maung, Prabowo memilih tidak langsung naik ke panggung utama. Alih-alih menjaga jarak, ia turun ke tengah massa, menyalami satu per satu buruh yang hadir.

Tanpa sungkan, ia meladeni swafoto dan menyusuri sisi kanan hingga kiri panggung, menembus pagar pembatas.

“Jarang ada presiden yang mau begini. Ini baru pemimpin merakyat,” ujar Rina (34), buruh garmen asal Karawang.

Tiba-tiba Cemburu Sama Letkol Teddy

Dalam sambutannya, suasana sempat mencair ketika Prabowo melontarkan guyonan soal sambutan meriah untuk Sekretaris Kabinet, Letkol Teddy Indra Wijaya.

“Kok lebih banyak sambutannya daripada untuk gue nih? Yang presiden gue nih!” ujar Prabowo disambut tawa dan teriakan “Hidup Prabowo!” dari ribuan buruh.

Minum Kopi di Tengah Pidato: “Gue Bisa Tiga Jam, Lho!”

Di tengah cuaca panas dan suara yang mulai serak, Prabowo meminta izin untuk meneguk kopi dari cangkir putihnya.

“Gue minum kopi ya? Suara gue serak nih,” katanya sambil mengangkat cangkir. “Boleh!” seru massa kompak. Tak hanya itu, ia sempat menggoda para buruh yang berdiri di tengah panas terik.

“Eh, lu orang enggak kepanasan ya?” tanyanya. “Enggak!” jawab buruh serempak.

Aksi Lempar Kemeja: ‘Hadiah’ dari Presiden

Momen puncak terjadi usai pidato saat Prabowo secara spontan membuka kemeja safari coklatnya dan melemparkannya ke kerumunan buruh. Sebelumnya, ia juga melemparkan topi khas yang dikenakannya.

Sontak, massa histeris. Meski kemudian tampak mengenakan kemeja yang sama saat meninggalkan lokasi, aksi simbolik itu tetap menjadi sorotan.

Catat Tuntutan, Bentuk Dewan Kesejahteraan Buruh

Meski suasana cair, substansi tetap menjadi fokus. Prabowo secara serius mencatat aspirasi empat pimpinan konfederasi buruh yang menyampaikan tuntutan langsung di hadapannya.

Mulai dari perlindungan buruh informal, ratifikasi konvensi ILO 188, pengesahan UU PPRT, hingga pembentukan Satgas PHK—semuanya masuk daftar kerja.

Tak hanya itu, Prabowo juga mengumumkan akan membentuk Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional, sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam meningkatkan taraf hidup para pekerja.

May Day yang Berbeda: Antara Tawa, Harapan, dan Janji

Perayaan May Day 2025 bersama Prabowo Subianto bukan sekadar seremoni tahunan. Hari itu, ribuan buruh tak hanya melihat presiden dari kejauhan, tapi berinteraksi langsung—dengan segala canda, perhatian, dan janji nyata.

Apakah ini awal dari babak baru hubungan buruh dan pemerintah? Waktu yang akan menjawab. Tapi satu hal pasti, May Day kali ini meninggalkan kesan mendalam.